Kalaulah toh aku makhluk menjijikkan
Maka biarkanlah aku bagai ulat dedaunan
Kerna walau makhluk lain enggan membelainya
Segan akan racun yang membinasakan
Suatu hari ia kan berubah
Lamanya ia menyemadi dalam kepompong
Bukanlah kesia-siaan
Saat sayapnya berkembang
Dan tubuhnya dihasi kemolekan warna-warni
Saat baginya menerangi dunia
Kesana-kemari berterbangan di antara pepohonan
Mewujudkan bunga menjadi sempurna
Dan alam tak lupa berterima kasih padanya
Takdir seekor ulat
Menjadi kupu
Akankah menjadi takdirku?
Bandung, 24 Juni 2003
No comments:
Post a Comment