Sebab angin tak terpancang
Tak bertuan, tak berbudak
Berhembus lewat sekenanya
Bisakah kau genggam Sang Bayu,
Bukankah itu kesia-siaan?
Hanya tahulah kau dia ada
Berbatas tak berbatas
Melaju menderu tak tuju
Tapi selalu ingat titik temu
Ke mana harus mengawali,
Ke mana harus mengakhiri
Susuri manapun sama saja
Lembah terjal,
Lautan berombak,
Hutan perawan,
Sungai berkelok,
Bisa jadi jalannya
Lalu aku takkan menyesal
3 comments:
Angin hanya bisa berhembus
menurut alur yang tercipta
mengikuti arahan
sang sutradara
Walau angin begitu perkasa
Mengarungi lautan samudra
Tapi ia tak nampak mengada
Tangan-tangannya menggenggam obor
Melewati sang waktu
Hingga kembang, embun, serta burung
Bersuka ria dengannya
Tapi ia tetap tak nampak mengada
Sebab angin selalu sahaja
Akan dharma Sang Sutradara
Begitu murni,
Dan agung.
ini mazanom kah??
ayah???
-aku bingung-
Post a Comment