Sajakku terindah
Ialah doaku pada-Mu
Di pagi sunyi
Menggeletarkan dada
Penuh sedih
Mengingati dosa
Sekalipun penuh gembira
Akan bersua Sang Kasih
Sebab manusia lemah tak kuasa
Sekalipun meluaskan pandang
Menyatu pada semesta
Aku tak ingin berhenti bersenandung
Oh, sajakku terindah
Bandung, 8 Januari 2003
3 comments:
sajak kan jauh lebih indah
tatkala dilantunkan dari
raut-raut hamba yang bersinar
bersinar oleh pancaran,
basuhan air yang menyucikan
bersinar karena
harapan yang tiada henti
sebuah harapan
tuk bertemu
Sang Pencipta,
Sang Penguasa alam
sajakku terindah
suaramu makin menyendu
Adakah gerangan?
ceria di fajar pagi
berganti menjadi kabut berselimut
Spenggal nada dari dawai
yang tiada lagi mengandung harmoni
O,Sang Maha
Taruhlah syair-Mu di hatiku
Biar aku kembali menangis sesak
sajakku,
aku malu melantunkannya.
bibirku,
gemetar.
diri,
tidakkah kau malu kepada-Nya?
masih bertutur,
tentang diri.
Post a Comment