Ibadah bangkai,
Sehabis sholat lalu lalai
Ibadah busuk,
Bau tak sedap menusuk
Bertakbir kencang,
Tapi tak pernah mengagungkan
Berlaku sujud,
Tapi sejatinya tak merunduk
Ibadah bangkai,
Inikah persembahanku atas nama-Nya?
Jakarta, 20 Juni 2005
Aku tidak menyuruh tamu datang ke rumahku ini sebab bukan ketenaran yang kucari. Namun, jika seorang pengelana datang tak sengaja ke taman puisiku, kusuguhi mereka madu merdu memabukkan kalbu. Bersama, kita kan mencari makna di persimpangan kehidupan nan fana. Sebelum akhirnya perahu kita bersauh juga di batas usia. Jika Engkau berkenan dengan suguhan kata di atas nampan, wahai pengembara yang kebetulan singgah; kumohon tinggalkanlah jejak kata agar kita dapat terus saling berbagi.
1 comment:
BEGITU BACA PUISI INI AKU LANGSUNG "SUKA".
CURHAT:
MUNGKIN INI KARENA DALAM BEBERAPA HARI INI AKU SERING BANGET DILIHATIN BEBERAPA HAL MELALUI MATA DAN HATI INI TENTANG KUALITAS MANUSIA YANG SEMAKIN BOBROK!
" TETEP NULIS PUISI YACH!"
-BLUE- DUKUNG!!!
Post a Comment