Bayang-bayang pun ingin berjuang
Untuk sebuah pengakuan
Tak hanya melesap hilang
Di tanah kesepian
Biar kuusir curiga
Dengan doa yang terdiam malu
Biar kubersihkan noda-noda jiwa
Hingga wadahku bisa menggendongmu
Aku hanyalah aku, yang terasing liar
Yang mungkin tak layak memuja rembulan
Namun keterbatasan selamanya bukanlah halangan --
Melainkan anugerah; sebab kita berkodrat pembelajar!
Bandung, 2 Februari 2009 jam 9:27
*Perenungan, penyendirian, penempaan*
2 comments:
cahaya datang menyinari bumi
menghapus gelap di setiap sepi
kau ada sebagai teman berbagi
dalam setiap sudut syair
kau sebagai curahan hati
di setiap sastra yang telah menjadi
hadirmu
bukan untuk mendunia
namun menerima ungkap yang ada
membawa bahasa
dalam sebuah bingkisan nostalgia
Untuk Rembulan:
Jika kau rembulan
Aku ingin menjadi bumimu
Hingga cahyamu sempurna
Dan orbitalmu selalu pasti
Dan bersama,
Kita mengelilingi matahari
Sang pembawa cahaya nan sejati
Hadir kita hanya sebentar
Di lekuk fana penuh misteri
Namun, biarkan kisah ini abadi
Di hati, dan di surga nanti.
Post a Comment