Telah kuikhlaskan semuanya,
Meski mungkin sedih berkunjung menyapa
Dan ketakutan memasung mimpiku
Sakit mendekapku erat, oh sungguh erat.
**
Di persimpangan jalan,
Rinduku bernilai dosa
Cinta mematung bisu
Kata-kata merayukan bisa
Di persimpangan jalan,
Hikmah menandakan pahala
Itikad baik mengulurkan amal
Takwa menjadikan digdaya
Lalu aku sendiri
Untuk mengerti
Bahwa sepi
Mungkin masih berarti
Bukan aku pergi;
Aku berkhalwat untuk mencari
Kebijaksanaan sejati
Dan kedamaian suci
**
Lalu aku mengerti
Ikhlas bukanlah berhenti
Aku taruhkan hati untuk-Mu Rabbi
Kuatkanlah aku tuk tetapan-Mu nanti
Persaksikan Tuhan, bahwa aku pun berjuang
Dan semoga usahaku membuat-Mu berkenan
Jagalah aku; dalam lindungan-Mu
Agar langkahku tak lagi terjungkal batu
Wallahu'alam
Bandung, 4 Februari 2009 jam 7:12
4 comments:
mantep
Pada zenith kebijaksanaan
Dan nadir kekuatan
Kita mengenal makna
Dan kata-kata tak lagi senda gurau belaka,
Tak lagi rayu tanpa harga
Semuanya terpatri untuk keberpasrahan
Semoga.
ijin ngopi puisinya
assalam'ualaikum
Puisi yang bagus.. sesuai dengan suasana hati ini.. jika berkenan,, saya ingin mengkopi ini,,, untuk seorang yang telah berdiri di persimpangan jalan..
Wassalam
Post a Comment